JAHE KAMPUNG |
SIAPA yang tidak tahu jahe. Jenis rempah bernama latin Zingiber officinale ini berbentuk seperti jemari yang menggelembung dan memiki rasa pedas yang khas.
Berbagai olahan yang banyak terdapat di pasaran, seperti jahe kering, awetan jahe, dan jahe bubuk juga majur menghangatkan badan.
Namun tahukah, sebuah studi baru menemukan bahwa jahe dapat menurunkan resiko kanker usus besar. Yaitu melalui pengurangan radang dalam usus.
Ya, peradangan kronik di dalam usus memang berhubungan dengan kanker usus besar. Sehingga usaha menurunkan peradangan pada usus dapat mengurangi risiko kanker. Demikian kata Suzanna Zick M, penulis utama studi terkait khasiat jahe yang dipublikasikan pada Cancer Prevention Research ini.
Penelitian dilakukan pada 30 relawan. Mereka diminta untuk mengambil pil mengandung dua gram bubuk baik plasebo atau ekstrak jahe.
Zick dan rekan-rekannya dari asosiasi penelitian di University of Michigan Medical Center kemudian mencatat radang dalam usus peserta sebelum dan setelah periode uji.
Para peneliti menemukan bahwa peserta yang mengambil pil jahe mengalami peradangan 28 persen kurang pada usus dibanding sebelum mereka mengikuti tes ini. Namun tak ada perbedaan pada mereka yang mengambil plasebo.
Temuan ini menjanjikan, namun para peneliti belum merekomendasikan orang untuk mulai mengonsumsi jahe lebih pada jam makan. Penelitian ini diklaim merupakan studi pendahuluan yang akan menjadi landasan penelitian mendatang mengenai manfaat jahe.
Berbagai olahan yang banyak terdapat di pasaran, seperti jahe kering, awetan jahe, dan jahe bubuk juga majur menghangatkan badan.
Namun tahukah, sebuah studi baru menemukan bahwa jahe dapat menurunkan resiko kanker usus besar. Yaitu melalui pengurangan radang dalam usus.
Ya, peradangan kronik di dalam usus memang berhubungan dengan kanker usus besar. Sehingga usaha menurunkan peradangan pada usus dapat mengurangi risiko kanker. Demikian kata Suzanna Zick M, penulis utama studi terkait khasiat jahe yang dipublikasikan pada Cancer Prevention Research ini.
Penelitian dilakukan pada 30 relawan. Mereka diminta untuk mengambil pil mengandung dua gram bubuk baik plasebo atau ekstrak jahe.
Zick dan rekan-rekannya dari asosiasi penelitian di University of Michigan Medical Center kemudian mencatat radang dalam usus peserta sebelum dan setelah periode uji.
Para peneliti menemukan bahwa peserta yang mengambil pil jahe mengalami peradangan 28 persen kurang pada usus dibanding sebelum mereka mengikuti tes ini. Namun tak ada perbedaan pada mereka yang mengambil plasebo.
Temuan ini menjanjikan, namun para peneliti belum merekomendasikan orang untuk mulai mengonsumsi jahe lebih pada jam makan. Penelitian ini diklaim merupakan studi pendahuluan yang akan menjadi landasan penelitian mendatang mengenai manfaat jahe.
0 Response to "Kurangi Resiko Kanker Usus Besar dengan JAHE"
Posting Komentar