Translate

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Share it

Pahitnya Pare mampu menangkal macam-macam penyakit

Rasa pahit buah pare justru menjadi daya tariknya. Bagi sebagian orang, rasa pahit itu dapat menambah selera makan.

Tak hanya itu, buah, biji, bunga, dan akar tanaman pare juga dapat mengobati berbagai penyakit.

1. Haus karena panas dalam, demam, heat stroke
Satu buah pare mentah yang masih segar dicuci bersih, lalu dibelah. Buang isinya, potong-potong secukupnya, lalu direbus dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring, lalu diminum.

2. Diabetes
a. 200 g buah pare segar dicuci bersih lalu diblender. Tambahkan air minum secukupnya, lalu diperas dengan sepotong kain sampai terkumpul sebanyak 50 ml (seperempat gelas). Perasan pare dihangatkan dengan api kecil selama 15-30 menit. Setelah dingin diminum, lakukan setiap hari.
b. 200 g buah pare dicuci bersih lalu diiris tipis-tipis. Rebus dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring, minum. Lakukan setiap hari.

3. Disentri
Buah pare segar dicuci lalu dibelah, isinya dibuang. Parut atau dibuat jus, airnya diminum.

4. Disentri amuba
Ambil akar pare yang masih segar sebanyak 30 gram. Dicuci bersih lalu dipotong-potong seperlunya. Rebus dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring, tambahkan gula pasir secukupnya lalu diminum.

5. Cacingan
a. Daun segar sebanyak 7 g, diseduh dengan 1/2 cangkir air panas. Setelah dingin disaring, tambahkan 1 sendok teh madu. Aduk sampai merata, minum sekaligus sebelum makan pagi.
b. Ambil dua sampai tiga biji pare. Giling sampai halus, aduk dengan sedikit air masak. Minum, disusul dengan minum air hangat. Ramuan ini untuk pengobatan infeksi cacing gelang.

6. Menyuburkan rambut yang tipis dan kemerahan
a. Ambil segenggam daun pare, cuci bersih. Daun kemudian ditumbuk sampai seperti bubur, tambahkan air 3/4 gelas. Ramuan
ini kemudian diembunkan semalaman. Pagi-pagi ramuan ini disaring, airnya dipakai untuk membasuh kulit kepala.
b. Ambil daun pare yang masih segar secukupnya, lalu dicuci bersih. Daun pare tadi ditumbuk sampai halus, lalu diperas dengan sepotong kain. Airnya dipakai untuk melumas kulit kepala. Lakukan setiap hari. Ramuan ini terutama digunakan untuk bayi dan anak balita.

7. Bisul, abses
Ambil segenggam daun pare, cuci bersih lalu direbus dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring, minum.

8. Demam, malaria, sakit lever, sembelit
Segenggam penuh daun pare dicuci bersih, lalu ditumbuk halus. Tambahkan 1 cangkir air matang, diaduk merata lalu disaring. Air saringannya ditambahkan sedikit garam, lalu diminum pada pagi hari sebelum makan. 
READ MORE - Pahitnya Pare mampu menangkal macam-macam penyakit

Mentimun, Aneka kHasiatnya


MENTIMUN merupakan tumbuhan yang menghasilkan buah yang dapat dimakan. Buahnya biasanya dipanen ketika belum masak benar untuk dijadikan sayuran atau penyegar, tergantung jenisnya. Mentimun dapat ditemukan di berbagai hidangan dari seluruh dunia dan memiliki kandungan air yang cukup banyak di dalamnya sehingga berfungsi menyejukkan.

Buah berwarna hijau ketika muda dengan larik-larik putih kekuningan. Semakin buah masak warna luar buah berubah menjadi hijau pucat sampai putih. Bentuk buah memanjang seperti torpedo. Daging buahnya perkembangan dari bagian mesokarp, berwarna kuning pucat sampai jingga terang. Buah dipanen ketika masih setengah masak dan biji belum masak fisiologi. Buah yang masak biasanya mengering dan biji dipanen, warnanya hitam.

Mentimun yang memiliki nama ilmiah Cucumis sativus telah lama di kenal sebagai pelengkap bahan makanan: lalapan, campuran pecel, dibuat acar, atau minuman segar.

Mentimun mengandung 0,65 persen protein, 0.1 persen lemak dan 2,2 persen karbohidrat. Buah tanaman merambat ini juga mengandung kalsium, zat besi, magnesium, fosforus, vitamin A, vitamin B1, vitamin B2 dan vitamin C. Biji timun sendiri mengandung racun alkoloid jenis hipoxanti, yang berfungsi untuk mengobati cacingan.

Pemakaian luar


* Jerawat.
Buah mentimun dicuci lalu diiris-iris. lrisan mentimun ditempelkan dan digosok-gosok pada kulit yang berjerawat. Lakukan setiap hari.



* Flek hitam bekas jerawat.
Ambil ujung buah mentimum sepanjang kira-kira 5 cm, lalu parut. Ambil kunyit sebesar ibu jari, kemudian ditumbuk dan ambil airnya. Air kunyit itu dicampurkan dalam mentimum yang sudah diparut itu. Kemudian sapukanlah ke wajah. Lakukan setiap hari sampai flek menghilang. Atau, Anda bisa menggunakan spray toner buatan sendiri. Caranya, parut satu buah mentimun yang sudah dikupas. Saring dan ambil airnya, campurkan dengan dua sendok teh madu. Kemudian masukkan campuran itu ke dalam botol yang dilengkapi laat penyemprot. Semprotkan ke wajah dua kali sehari.



* Sakit tenggorokan.
Caranya, campurkan sedikit biji mentimun dengan sedikit garam. Kemudian tambahkan air. Gunakan campuran itu untuk berkumur.


Diminum atau dikonsumsi


* Tekanan darah tinggi.
Caranya, 2 buah ketimun segar dicuci bersih lalu diparut. Hasil parutannya diperas dan disaring, lalu diminum sekaligus. Lakukan 2-3 kali sehari.



* Sariawan.
Setiap hari makan buah ketimun sebanyak 9 buah. Lakukan secara rutin.



* Membersihkan ginjal.
Mentimun segar dicuci lalu diparut. Hasil parutannya diperas dan disaring. Airnya diminum sedikit demi sedikit sampai lambung terbiasa menerima cairan mentimun.



* Demam.
Ambil mentimun secukupnya, dicuci bersih, lalu diparut. Hasil parutannya diletakkan di atas perut.



* Haid tidak teratur.
Giling halus 10 lembar daun cocor bebek, 5 jari labu air, 5 buah majakan, 1 buah mentimun, 10 lembar daun dadap srep, 10 lembar daun sambaing colok, tambahkan air garam secukupnya. Kemudian diusapkan ke perut, lalu balut. Lakukan dua kali sehari.



* Penyakit pening 
Pening yang berkesinambungan sehingga dapat menurunkan berat badan dapat diatasi dengan mengkonsumsi mentimun mentah atau yang telah dimasak.



* Sebagai penyegar mulut.
Setelah menyikat gigi, makanlah beberapa iris buah mentimun. Nafas Anda pun akan terasa segar.

READ MORE - Mentimun, Aneka kHasiatnya